Mungkin
anda pernah dengar istilah ini, tapi mungkin juga masih banyak orang
yang belum pernah mendengar istilah ini. Dan di postingan sebelumnya
beberapa kali saya singgung mengenai vertikultur ini. Maka pada
kesempatan kali ini saya akan menguraikan tentang vertikultur ini.
Vertikultur
adalah cara menanam tanaman dengan system tegak/vertical. Cara
menanamnya bisa menggunakan rak bertingkat/bersusun, system menggantung ataupun dengan menggunakan pot tegak.
Keuntungan.
Dengan vertikultur kita bisa bercocok tanam di lahan sempit tetapi dalam jumlah yang banyak. Maka
bagi anda yang punya hobi berkebun tapi tak punya lahan, atau kalaupun ada sempit, vertikultur mungkin bisa merupakan jalan keluar. Jadi, tentunya ini cocok buat yang tinggal di kota-kota besar dan kekurangan lahan untuk berkebun atau sekadar ruang hijau.
bagi anda yang punya hobi berkebun tapi tak punya lahan, atau kalaupun ada sempit, vertikultur mungkin bisa merupakan jalan keluar. Jadi, tentunya ini cocok buat yang tinggal di kota-kota besar dan kekurangan lahan untuk berkebun atau sekadar ruang hijau.
Dengan
vertikultur kita tidak perlu atau jarang menyiangi rumput pengganggu
dan penggunaan pupuk lebih fokus ke tanaman yang kita tanam.
Keuntungan
lainnya adalah selain hobi bisa tersalur, halaman akan lebih lebih
hijau dan asri. Dan apabila kita menanam sayuran, hasil lebih bersih dan
segar serta terhindar dari pencemaran yang tentunya lebih sehat jika
dibandingkan dengan cara bertanam konvensional. Bahkan dari hasil
bertanam ini kita bisa menghemat pengeluaran biaya belanja dapur.
Bahan wadah.
Adapun
untuk bahannya bisa bermacam – macam sesuai dengan ketersediaan bahan
di sekitar kita dan bagaimana kreativitas kita. Untuk vertikultur dengan
menggunakan rak bersusun, misalnya kita bisa menggunakan pot biasa
ataupun plastik polibeg. Pot bisa dari semen, gerabah, pot plastik. Bisa
juga kita menggunakan pipa paralon yang dibelah atau dilubangi sisi –
sisinya. Atau kalau mau lebih praktis kita bisa menggunakan talang air
plastik. Caranya cukup mudah, setelah wadah kita isi media dan kita
tanami langsung kita susun dalam rak sesuai dengan keinginan kita.
Contoh bertanam dengan rak |
Untuk
vertikultur dengan menggunakan system gantung kita bisa menggunakan
pot, kaleng plastik bekas cat, botol bekas kemasan air minum atau bahan
lain sesuai ketersediaan bahan di sekitar kita. Untuk system ini
disarankan bahan yang ringan karena mempertimbangkan beban yang akan
ditahan oleh tali gantungan. Untuk yang ini saya belum ada contoh
gambarnya.
Untuk
vertikultur menggunakan pot tegak kita bisa menggunakan bambu, pipa
paralon ataupun kaleng plastik bekas cat yang disusun ke atas. Untuk
cara ini memang kita agak repot di awal karena kita mesti melubangi sisi
– sisi bahan terlebih dahulu. Kita atur jarak lubang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan kita. Kita bisa melubangi bahan dengan bor atau
gergaji. Setelah bahan siap, berdirikan bahan di tempat yang kita
inginkan, kemudian isi dengan media tanam. Khusus bahan dari kaleng
bekas cat, kita harus menyusun ke atas sampai ketinggian yang kita
inginkan. Untuk memperkuat tegaknya kaleng kita harus siapkan kayu di
kanan kiri kaleng kemudian kita ikat kuat. Selanjutnya bibit tanaman
kita tanam di lubang yang ada di sekeliling bahan. Untuk
system ini akan saya saya bahas di postingan tersendiri karena caranya
agak ribet tetapi saya sangat menyukai dan sudah saya praktekkan di
rumah saya.
Contoh pot tegak dari pipa paralon / PVC
Media tanam.
Untuk
media tanam disarankan yang kaya unsur hara karena dalam system ini
wadah tanam relative terbatas sedangkan jumlah tanaman banyak, sedangkan
tanaman memerlukan nutrisi secara berkesinambungan. Untuk media saya
biasa menggunakan campuran berupa tanah, pupuk kandang dan sekam dengan
perbandingan 5 : 3 : 2. Orang lain mungkin menggunakan media atau
takaran yang berbeda. Intinya usahakan media tanam subur dan poreus.
Jenis tanaman.
Sebenarnya
dengan vertikultur ini anda bisa menanam berbagai jenis tanaman
misalnya cabai, terong, mentimun, bawang merah, tomat, kemangi, sawi,
bayam , kangkung dan berbagai jenis sayuran lainnya yang penting tanaman
jenis kecil dengan perakaran pendek.
Tetapi
sesuai dengan pengalaman saya lebih senang menanam sayuran semusim
misalkan kangkung, sawi, bayam, seledri, selada dan sayuran lain yang
karakteristiknya hampir sama. Terus terang saya paling suka menanam
bayam dan seledri karena selain tanamannya enak dilihat juga mudah untuk
memanennya karena akarnya tidak begitu banyak dan kuat.
0 komentar:
Posting Komentar