Selasa, 23 April 2013

Vertikultur Solusi Bertanam di Lahan Sempit

Mungkin anda pernah dengar istilah ini, tapi mungkin juga masih banyak orang yang belum pernah mendengar istilah ini. Dan di postingan sebelumnya beberapa kali saya singgung mengenai vertikultur ini. Maka pada kesempatan kali ini saya akan menguraikan tentang vertikultur ini.
Vertikultur adalah cara menanam tanaman dengan system tegak/vertical. Cara menanamnya bisa menggunakan rak bertingkat/bersusun, system menggantung  ataupun  dengan menggunakan pot tegak.  
Keuntungan.
Dengan vertikultur kita bisa bercocok tanam di lahan sempit tetapi dalam jumlah yang banyak. Maka
»»  read more

Tips Belajar Menjadi Petani Canggih : Berkebun Sayur Di Pekarangan Rumah


Apakah anda memiliki pekarangan kecil di rumah,namun bingung bagaimana hendak memanfaatkannya. Gundah, hendak menanam apa ? Bagaimana kalau anda mencoba untuk bertanam sayur mayur di perkarangan terbatas? Hmmmm.... 








Baik, dengan bertanam sayur mayur dalam pekarangan Anda - selain ikut berpartisipasi dalam gerakan GO GREEN, terdapat keuntungan-keuntungan lainnya , yaitu ;
»»  read more

Rabu, 10 April 2013

video penjelasan tentang MEDIA TANAM


Berisi penjelasan singkata mengenai median tanam,,,
semoga bermanfaat,,, :)
»»  read more

Selasa, 09 April 2013

BUDIDAYA SAYURAN DENGAN SISTEM AEROPONIK




A. Latar Belakang


Aeroponik merupakan suatu cara bercocok tanam sayuran diudara tanpa penggunaan tanah, nutrisi disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Air dan nutrisi disemprotkan menggunakan irigasi sprinkler.

Sayuran hasil budidaya dengan sistem aeroponik terbukti mempunyai kualitas yang baik, higienis, sehat, segar,
»»  read more

Minggu, 07 April 2013

Teknik Budidaya Sayuran secara Hidroponik



Istilah hidroponik berasal dari istilah Yunani yaitu hidro yang berarti air dan ponos berarti kerja. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan air atau bahan porous lainnya dengan pemberian unsur hara terkendali yang berisi unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman. Dilontarkan pertama kali oleh W.A. Setchell dari University of California, sehubungan dengan keberhasilan W.F. Gericke dari university yang sama, dalam pengembangan teknik bercocok tanam dengan air sebagai medium tanam.

Berdasarkan media tumbuh yang digunakan, hidroponik dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Kultur Air
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 oleh bangsa Aztec. Dalam metode ini tanaman ditumbuhkan pada media tertentu yang di bagian dasar terdapat larutan yang mengandung hara makro dan mikro, sehingga ujung akar tanaman akan menyentuh larutan yang mengandung nutrisi tersebut.

2. Kultur Agregat
Media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam padi (kuntan), dan lain-lain yang harus disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Pemberian hara dengan cara mengairi media tanam atau dengan cara menyiapkan larutan hara dalam tangki atau drum, lalu dialirkan ke tanaman melalui selang plastik.

3. Nutrient Film Technique
Pada cara ini tanaman dipelihara dalam selokan panjang yang sempit, terbuat dari lempengan logam tipis tahan karat. Di dalam saluran tersebut dialiri air yang mengandung larutan hara. Maka di sekitar akar akan terbentuk film (lapisan tipis) sebagai makanan tanaman tersebut.

Faktor-faktor Penting dalam Budidaya Hidroponik
a. Unsur Hara
Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik, karena media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan larutan atau air yang berlebihan.
Hara tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 – 7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5, karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman. Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan relatif tinggi. Termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, Mg, dan S. Unsur hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang rendah, yang meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda menurut tingkat pertumbuhannya dan jenis tanaman (Jones, 1991).
Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pemilihannya biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.

b. Media Tanam Hidroponik
Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur hara tetap tersedia, kelembaban terjamin dan drainase baik. Media yang digunakan harus dapat menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak mengandung zat yang beracun bagi tanaman.
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik antara lain pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan sebagainya. Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat lingkungan media. Tingkat suhu, aerasi dan kelembaban media akan berlainan antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan bahan yang digunakan sebagai media.
Arang sekam (kuntan) adalah sekam bakar yang berwarna hitam yang dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna, dan telah banyak digunakan sabagai media tanam secara komersial pada sistem hidroponik.
Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO2 yaitu 52% dan C sebanyak 31%. Komponen lainnya adalah Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO, dan Cu dalam jumlah relatif kecil serta bahan organik. Karakteristik lain adalah sangat ringan, kasar sehingga sirkulasi udara tinggi karena banyak pori, kapasitas menahan air yang tinggi, warnanya yang hitam dapat mengabsorbsi sinar matahari secara efektif, pH tinggi (8.5 – 9.0), serta dapat menghilangkan pengaruh penyakit khususnya bakteri dan gulma.

c. Oksigen
Keberadaan Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting. Rendahnya oksigen menyebabkan permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel makin sukar untuk ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air. Hal ini dapat menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada kondisi tanah yang tergenang.
Tingkat oksigen di dalam pori-pori media mempengaruhi perkembangan rambut akar. Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti: memberikan gelembung-gelembung udara pada larutan (kultur air), penggantian larutan hara yang berulang-ulang, mencuci atau mengabuti akar yang terekspose dalam larutan hara dan memberikan lubang ventilasi pada tempat penanaman untuk kultur agregat.

d. Air
Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat dalam jumlah besar karena dapat meracuni tanaman.

Keuntungan dan Kendala Hidroponik
Beberapa kelebihan bertanam secara hidroponik adalah produksi tanaman persatuan luas lebih banyak, tanaman tumbuh lebih cepat, pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air lebih efisien, tenaga kerja yng diperlukan lebih sedikit, lingkungan kerja lebih bersih, kontrol air, hara dan pH lebih teliti, masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi serta dapat menanam tanaman di lokasi yang tidak mungkin/sulit ditanami seperti di lingkungan tanah yang miskin hara dan berbatu atau di garasi (dalam ruangan lain) dengan tambahan lampu. Sedangkan kelemahannya adalah ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit, memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia serta investasi awal yang mahal.

teknik budidaya
A. Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :
1. Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arang sekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.
2. Media untuk tanaman dewasa
Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian. Arang sekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.

B. Benih
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.

C. Peralatan Budidaya Hidroponik
Peralatan yang diperlukan adalah :
Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau kotak kayu.
Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm dengan lobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.
Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban
Ayakan pasir untuk mengayak media semai
Handsprayer untuk penyiraman
Centong pengaduk media
Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai
Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant
Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat tanaman
Ember penyiram

D. Pelaksanaan
Persiapan media semai
Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.
Persemaian tanaman
Persemaian benih besar
Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan air. Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan media.
Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).

Persemaian benih kecil
Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata, kemudian ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.
Setelah bibit mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.

Perlakuan semai
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit busuk.

Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubang tanam yang telah dibuat pada pot/polybag pembibitan.

Transplanting/pindah tanam
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.

Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh dipegang dengan tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering sehingga penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah sebagai berikut:

Penyiraman manual
Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara penyiramannya adalah sebagai berikut :
Pada masa persemaian
Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.
Pada masa pembibitan
Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan ditambahkan larutan encer hara.
Pada masa pertumbuhan dan produksi
Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap harinya.
Penyiraman otomatis
Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari pompa.
Perawatan Tanaman. Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :

Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air, atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang utama untuk produksi.

Pengikatan
Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan hasil yang berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.

Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.
Panen dan Pasca panen

Pemanenan
Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya.
Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.

Penanganan pasca panen
Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam maupun selektivitas produk. Kerusakan produk dapat dikurangai dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual.
»»  read more

Sabtu, 06 April 2013

Memahami Sistem Pertanian Organik

Memahami Sistem Pertanian Organik - Sistem pertanian organik sekarang ini sudah dikenal luas karena hasil yang lebih sehat dan bebas pestisida, yuk kita simak saja ulasannya berikut ini:

A. Pemahaman Sistem Pertanian organik
Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara, tanah, dan air. Di sisi lain, pertanian organik meningkatkan kesehatan dan produktivitas di antara flora, fauna dan manusia. Penggunaan masukan di luar pertanian yang menyebabkan degradasi sumber daya alam tidak dapat dikategorikan sebagai pertanian organik. Sebailknya, sistem pertanian yang tidak menggunakan masukan dari luar, namun mengikuti aturan pertanian organik dapat masuk dalam kelompok pertanian organik, meskipun agro-ekosistemnya tidak mendapat sertifikasi organik.

Ada dua pemahaman tentang pertanian organik yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pertanian organik dalam artian sempit yaitu pertanian yang bebas dari bahan – bahan kimia. Mulai dari perlakuan untuk
»»  read more

Pengolahan Tanah Secara Mekanis

A. Tujuan Umum Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dalam usaha budidaya pertanian bertujuan untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik secara fisis, kemis, maupun biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik. Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan kemis dan biologis terjadi secara tidak langsung.
Kegiatan pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu: (1) Pengolahan tanah pertama (pembajakan), dan (2) Pengolahan tanah kedua (penggaruan). Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. Kedalaman pemotongan dan pembalikan tanah umumnya antara 15 sampai 20 cm. Pengolahan tanah kedua, bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjad lebih kecil dan sisa
»»  read more

Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Nabati

Masalah besar yang dihadapi petani dalam kegiatan produksi adalah hama penyakit tanaman dan bencana alam. Untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman petani menggunakan pestisida kimia. Pestisida kimia merupakan bahan beracun yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, hal ini disebabkan pestisida bersifat polutan dan menyebarkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti mutasi gen dan gangguan syaraf pusat. Disamping itu residu kimia yang beracun tertinggal pada produk pertanian dapat memicu kerusakan sel, penuaan dini dan munculnya penyakit degeneratif.

Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia lainnya adalah:
  1. Hama menjadi kebal (resisten)
»»  read more

PENGENALAN DAN PEMANFAATAN MUSUH ALAMI

PENGERTIAN MUSUH ALAMI SERANGGA HAMA

Musuh alami adalah organisme yang ditemukan di alam yang dapat membunuh serangga sekaligus, melemahkan serangga, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada serangga, dan mengurangi fase reproduktif dari serangga. Musuh alam biasanya mengurangi jumlah populasi serangga, inang atau pemangsa, dengan memakan individu serangga.
Untuk beberapa spesies, musuh alami merupakan kekuatan utama yang mengatur dinamika populasi
»»  read more

TIKUS SAWAH (Rattus Argentiventer Rob & Kloss)


Status
Merupakan hama prapanen utama penyebab kerusakan terbesar tanaman padi, terutama pada agroekosistem dataran rendah dengan pola tanam intensif. Tikus sawah merusak tanaman padi pada semua stadia pertumbuhan dari semai hingga panen (periode prapanen), bahkan di gudang penyimpanan (periode pascapanen).

Kerusakan parah terjadi apabila tikus menyerang padi pada stadium generatif, karena tanaman sudah tidak mampu membentuk anakan baru. Ciri khas serangan tikus sawah adalah kerusakan tanaman dimulai dari tengah petak, kemudian meluas ke arah pinggir, sehingga pada keadaan serangan berat hanya menyisakan 1-2 baris padi di pinggir petakan.
Biologi dan Ekologi
Tikus sawah digolongkan dalam kelas vertebrata (bertulang belakang), ordo rodentia (hewan pengerat), famili muridae, dan genus Rattus. Tubuh bagian dorsal/ punggung berwarna coklat kekuningan dengan
»»  read more

Hama Padi : Wereng Coklat



WERENG COKLAT
Status
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan hama  dari golongan insekta yang sangat merugikan perpadian di Indonesia.  Hama wereng coklat pada dasawarsa 1961-1970 telah merusak tanaman padi seluas 52.000 ha.  Pada periode tersebut serangan terjadi pada musim hujan 1968-1969 di daerah Jawa Tengah (Brebes, Tegal, Klaten) seluas 2.000 ha dan di Jawa Barat (Subang dan Indramayu) sekitar 50.000 ha. Pada dasawarsa tahun 1971-1980 mencapai 2.500.000 ha.
Serangan wereng coklat yang sangat berarti mengurangi hasil padi secara substansial, mengakibatkan kelumpuhan perekonomian tingkat petani, hal ini terbukti dengan laporan dari beberepa propinsi untuk tahun
»»  read more

Budidaya Anggur




cara Budidaya anggur, budidaya anggur, cara menanam anggur
Untuk mendapat hasil yang maksimal dari buah tanaman anggur maka kita harus mengetahui hal-hal apa saja yang mendorong perkembangan tanaman tersebut supaya tumbuh dengan sempurna. Di bawah ini akan dibahas beberapa hal yang penting untuk melakukan budidaya anggur dan cara menanam anggur.
Iklim
Tanaman anggur sangat baik apabila di tanam di daerah yang memiliki ketinggian tanah yang tidak terlalu tinggi di atas permukaanlaut, seperti di tepian pantai yang memiliki musim kemarau yang cukup panjang antara 4-7 bulan.
Hal-hal dapat mempengaruhi tanaman anggur yang cukup besar pengarunya yaitu, angin yang terlalu kencang sangat tidak bai, curah hujan yang baik adalah 800 mm/tahun, sinar matahari yang banyak atau udara kering sangat baik untuk pertumbuhan vegetative dan pembuahan, serta suhu yang harus stabil ialah 31°C pada siang hari, dan 23°C untuk suhu malam hari dengan kelembaban udara 75%-80%.

Media Tanam
Media tanam yang baik untuk tanaman anggur ialah tanah yang mengandung pasir, lempung, gembur, subur, dan banyyak mengandung humus serta unsure hara yang dibutuhkan tanaman anggur. Untuk derajat keasaman anggur yaitu 7 (netral).
Ketinggian Tempat
Tanaman anggur akan tumbuh dengan baik apabila ditanam di daerah yang memiliki ketinggian tanah 5-1000 m dpl. Ketinggian tanah yang baik untuk tanama anggur jenis Vitis vinifera, yaitu 1-300 m dpl. Sedangkan untuk  jenis Vitis labrusia, yaitu 1-800 m dpl.
Persiapan  Benih
Benih untuk tanaman anggur dapat diperoleh dengan dua cara, generative (biji) dan vegetatif seperti, cangkok, setek cabang, setek mata, dan penyambungan. Namun pengadaan bibit anggur yang cukup mudah  yaitu dengan setek. Bibit setek yang  baik mempunyai ciri sebagai berikut:
  1. Panjang setek sekitar 25 cm
  2. Yang terdiri dari 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk yang sudah berumur diatas satu  tahun.
  3. Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm
  4. Kulitnya berwarna cokelat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit berwarna hijau, berair, dan bebbas dari noda-noda hitam
  5. Mata tunas yang sehat berukuran besar dan tampak padat, sedangkan mata tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.
Bibit dari setek yang akan ditanam harus sudah memiliki akar yang cukup panjang, yaitu sekitar 10 cm dan telah memiliki dua lembar daun yang telah berkembang penuh.
Cara Menyemai Benih
Dibawah ini cara menyemai  benih yang berasal dari benih vegetative (setek) :

  1. Ranting yang akan disetek dipilih yang sudah berwarna cokelat dengan ukuran kira-kira sebesar pensil. Kemudian, ranting tersebut di potong-potong. Setiap potong ranting terdiri atas tiga tunas.
  2. Bibit di semai terlebih dahulu di dalapot atau di tempat lain, dengan waktu lima hari
  3. Kemudian pindahkan bibit pada media semai yang lebih besar atau memakai polybag dengan media tanam tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
  4. Setelah daun telah mengembang sempurna, polybag bisa dipindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari
  5. Selama dalam persemaian tanaman anggur siram setiap hari, tapi jangan sampai airnya menggenang. Penyemaian diletakan di tempat teduh dan lembab hanya waktu dua bulan. Selama dua bulan biasanya tanamman anggur akan tumbuh dan berakar banyak sehingga siap untuk ditanam
  6. Penanaman pada lahan terbuka dilakukan pada awal musim kemarau
Langkah-langkah cara memper oleh bibit dengan dicangkok:

  1. Sediakan media cangkok yang terdiri dari pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1
  2. Pilih ranting yang akan dicangkok yang sudah berwarna cokelat, dengan ukuran jari kelingking, dan lurus
  3. Kemudian ranting dikupas dengann panjang 3 cm
  4. Bersihkan lender yang menempel pada ranting dan biarkan sampai mongering. Setelah kering bunkus dengan media cangkokak dengan ukuran segengam tangan, balutan bungkus dengan plastic bening dan ikat denga raffia
  5. Dua minggu setalah pencangkokan akar sudah mulai tumbuh. Dan dua minggu selanjutnya cangkokan sudah dapat di potong
  6. Kemudian cangkokan tanam di polybag yang berukuran 20 cm x 20 cm selama dua minggu. Dengan media tanam pasir, pupuk kandang atau humus dengan perbandingan 1 : 1
  7. Sebelum dipindahkan ke dalam polybag, plastic pembungkus cangkokan di sayat-sayat agar akar dalam cangkokan tidak terhambat pertumbuhannya
  8. Polybag ini setiap hari harus disiram dan simpan di tempat teduh selama dua minggu. Setelah itu cangkokan siap di tanam di lahan terbuka atau kebun
Pengolahan Lahan atau Kebun
Lahan pertama-tama dibersihkan , kemudian cangkul lahan supaya gembur dan subur, pH untuk tanaman anggur harus normal (tidak terlalu asam taupun kurang), buat jarak tanam dengan ukuran 60 x 60 cm. biarkan lubang tanam supaya terkena sinar matahari selam 2-4 minggu. Jangan sampai lahan ini terhalang oleh pohon lain untuk mendapatkan sinar matahari yang penuh.
Cara Menanam Anggur dan Memeliharanya

Setiap bibit sediakan ajir supaya tanaman anggur dapat merambat ke atas, dan sediakan juga penopang atau hamparannya di atas dengan ketinggian 2 m.
1.    Penyulaman dan Penjarangan
Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang mati atau sakit, maka harus segera diganti. Pemeriksaan ini dalukan setiap hari pada saat penyiraman dilakukan agar tanaman anggur dapt tumbuh sempurna.
Penjarangan dialkukan setelah tanaman anggur mulai berbuah, hal ini sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Buah yang dibuang yaitu buah yang memiliki ciri sebagai berikut, bertangkai panjang, bentuknya tidak sempurna, berada di sebelah dalam, dan buah terbentuk tanpa adanya persarian.
Penjarangan dilakukan dua kali, tahap pertama dilakukan pada tanaman berumur satu bulan setelah ada pentil dan tahap kedua dilakukan dua minggu setelah penjarangan tahap pertama.
Agar kualitas buah tetap terjaga perlu dilakukan pembrongsongan (pembungkusan) buah. Pemberongsongan dilakukan apabila dalam satu dompel (setangkai) terdapat dua atau tiga buah yang sudah masak. Pembungkusan bisa memaskai kertas semen atau karton.
2.    Pennyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan tanaman dari tanaman pengganggu atau gulma. Dan pupuk yang diberikan tidak diambil tanaman pengganggu.
3.    Perempalan
Perempalan ialah cara untuk membuang tunas yang tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik sebagai batang pokok, perempalan dibagi dua ada perempalan bentuk dan perempalan untuk pembuahan.
4.    Pemupukan
Ada  dua masa pemupukan, yaitu sebagai berikut:
  • Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun), umur 0-3 bulan, 10 gram urea dilakukan 10 hari sekali, umur 3-6 bulan, 15 gram urea dilakukan 15 hari sekali, umur 6-12 bulan, 50 gram urea. Cara pemberian pupuk dengan larikan melingkar sekeliling tanaman dengan diameter 10-20 cm.
  • Pemupukan tanaman dewasa (1 tahun – seterusnya), umur 21 hari sebelum perempalan 5 kaleng pupuk kandang, umur 11 hari sebelum perempalan 80 gram TSP atau 100 gram ZK, umur 7 hari sebelum perempalan 100 gram urea.
5.    Pengairan dan Penyiraman
Hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman ialah, tanaman tidak suka genangan air, tanam anggur membutuhkan pengairan mulai dari penanaman sampai pemangkasan, menjelang pemangkasan pemberian air dihentikan, setelah pemangkasan, 2-3 hari sebelumnyadiberi air kembali sammpai ujung ranting, pemberian air diberikan sampai buahnya hampir masak. Setelah buah mulai tua, pemberian air dihentikan agar buah tidak pecah dan busuk.
6.    Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan insektisida dilakukan unyuk mencegah hama yang mengganggu tanaman anggur. Penyemprotan insektisida harus dihentikan 15 hari sebelum masa panen.
7.    Pengaturan Bunga
Setelah dua minggu pemangkasan pembuahan, cabang tersieryang baru tumbuh akan mengeluarkan sulu-sulur pembentukan bunga yang keluar darimata ke 3,4, dan 5. Jika ada cabang tersier yang tidak mengeluarkan sulur, dapat diadakan pemotongan kembali dengan meninggalkan mata  tunas.
Hal ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier yang baru muncul disisakan satu sulur saja agar menghasilkan rangkaian bunga yang besar dan buahnya bermutu tinggi.

»»  read more

TEKNIK BUDIDAYA SEMANGKA


TEKNIK BUDIDAYA 
SEMANGKA
budidaya semangka
  1. IKLIM DAN TANAH
Butuh iklim hangat, dan untuk pertumbuhannya membutuhkan lebih banyak panas daripada tanaman hortikultura lainnya. Suhu perkecambahan 25 - 30 °C untuk yang berbiji, sedang non biji 28 - 30 °C. Suhu pertumbuhan 20 - 25 °C, untuk pembuangaan dan penyerbukan 25°C. Untuk pengisian dan pemasakan buah 30°C. Butuh cuaca kering dan cukup sinar matahari. Perakarannya dalam sehingga tahan kering, sebaliknya tidak tanah keadaan basah. Hujan terus menerus atau cuaca berawan terus menyebabkan tanaman kerdil, jumlah bunga dan buah berkurang. Tumbuh baik di tanah berpasir atau geluh pasiran dengan pengatusan yang baik. Tidak baik ditanam terus menerus pada tanah yang sama. Bekas tanaman padi, jagung atau tebu adalah yang paling baik untuk semangka. PH tanah 6 -7 (netral). kembali ke atas PERSIAPAN LAHAN DAN TANAM
  1. PENGOLAHAN TANAH
Pengolahan tanah dapat dilakukan hanya pada tempat yang akan ditanami selebar ± 1m. Untuk tanah yang tidak berpasir harus diolah sampai menjadi remah (gembur), kemudian dibentuk bedengan penanaman (lihat bentuk bedengan dan sistim tanam). Setelah bedengan penanaman jadi, selanjutnya dapat disebari dulu dengan pupuk kandang secara rata. Kalau menggunakan sistim koakan, pupuk kandang dapat diberikan pada koakan-koakan. Untuk keperluan 1 tanaman pupuk kandangnya 3 kg Catatan : Bila menanam pada musim hujan, maka jarak tanam maupun tinggi bedengan harus diambil yang paling besar. Terutama untuk tanah yang tak berpasir. Jarak antar tanaman minimal 100 cm, dengan lebar bedengan 3 m (tanam tunggal) dan 6-7 m (tanam ganda) dengan tinggi bedengan minimal 50 cm.
  1. PERSEMAIAN
Semangka lebih baik disemaikan dulu sebelum dipindah tanam (lihat cara menyemai).
  1. PINDAH TANAM
Setelah keluar 2-3 daun (dipersemaikan ± 12-14 hari) bibit telah siap dipindah ke lapang. Waktu pemindahan yang terbaik adalah sore hari dan plastik polybag harus dibuang (jangan ikut ditanam).
  1. JARAK TANAM   Sistem Tunggal :
Sistem Ganda : 90-100 cm x 300 cm 90-100 cm x 6-7 m (2 baris tanaman)
  1. PEMUPUKAN
Penanaman dengan menggunakan plastik hitam perak Bila memakai mulsa plastik hitam perak, pupuk dapat diberikan secara total (sekaligus) sebelum pindah tanam.   Caranya : Setelah bedengan betul-betul siap dan telah disebari pupuk kandang, maka bedengan dapat diairi (sebaiknya dileb), tapi jangan terlalu basah. Selanjutnya pupuk buatan (jenis dan dosis lihat tabel) disebar secara rata pada bedengan kemudian diaduk rata. Setelah itu bedengan dibentuk semulus mungkin agar plastik dapat menempel secara sempurna pada bedengan, selanjutnya bedengan ditutup dengan plastik hitam-perak. Warna hitam menghadap ke bawah sedang warna peraknya menghadap ke atas. Untuk mendapatkan hasil yang baik, plastik dipasang pada waktu mendapatkan sinar matahari secara penuh (09.00 - 14.00) dan plastik ditarik sampai benar-benar rapat.   Dosis pemupukan dengan mulsa plastik hitam perak (gr/tanaman)      Semangka Berbiji:                Semangka Non Biji:   Pupuk kandang 3000 gr ZA 130 gr Urea 60 gr TSP 80 gr KCl 100 gr Total pupuk buatannya 370 gr/tan Pupuk kandang 3000 gr ZA 130 gr Urea 60 gr TSP 40 gr KCl 130 gr Total pupuk buatannya 360 gr/tan       Catatan : •Pupuk kandang yang digunakan harus sudah matang (jadi), sebab kalau masih mentah tanaman akan kerdil atau bahkan layu. •Pemupukan di atas adalah untuk tanah berpasir, maka bila digunakan pada tanah jenis lain (agak liat) pupuk dapat diberikan 80-90% dari dosis tersebut.     Semangka berbiji : Pupuk kandang diberikan sekali sebagai pupuk dasar. Per tanaman 3 kg. Dasar : ZA = 30 TSP = 45 : KCl = 40 : Urea = 15 Total = 130 gr Sus I : ZA = 10 TSP = 10 : KCl = 10 : Urea =  5 Total = 35 gr Sus II : ZA = 50 TSP = 25 : KCl = 35 : Urea = 25 Total = 135 gr Sus III : ZA = 65 TSP = - : KCl = 15 : Urea = - Total = 80 gr Sus IV : ZA = 15 TSP = - : KCl = - : Urea = - Total = 15 gr Total : ZA = 170 TSP = 80 : KCl = 100 : Urea = 45 Total = 395 gr(gr/tan)   Semangka non biji : Pupuk kandang diberikan sekali sebagai pupuk dasar. Per tanaman 3 kg. Dasar : ZA = 30 TSP = 25 : KCl = 40 : Urea = 15 Total = 110 gr Sus I : ZA = 10 TSP = - : KCl = 10 : Urea =  5 Total = 25 gr Sus II : ZA = 50 TSP = 15 : KCl = 35 : Urea = 25 Total = 125 gr Sus III : ZA = 65 TSP = - : KCl = 25 : Urea = - Total = 90 gr Sus IV : ZA = 15 TSP = - : KCl = 20 : Urea = - Total = 35 gr Total : ZA = 170 TSP = 40 : KCl = 130 : Urea = 45 Total = 385 gr/tan (gr/tan) Waktu pemupukan : Pupuk dasar 3 hari sebelum tanam, diaduk rata pada bedengan penanaman, kalau sistim koak diaduk sampai rata pada koakan. Susulan I 7-10 hari setelah pindah tanam diberikan di sisi kiri dan kanan tanaman atau sekitar tanaman (setengah lingkaran) dengan jarak ± 10-15 cm dari pangkal batang Susulan II 14 hari setelah pupuk susulan I. Diberikan pada bagian depan dari tanaman (arah menjalarnya tanaman) Jarak ± 20 cm. Susulan III 14 hari setelah pupuk susulan II, diberikan di belakang tanaman (dekat selokan) Jarak ± 20 cm. Susulan IV 10-14 hari setelah pupuk susulan III. Diberikan di sekitar tanaman. Jarak ± 20 cm. Catatan : Waktu pemberian pupuk sebaiknya setelah melakukan pengairan. Jadi ketika keadaan tanah masih agak basah dan setelah melakukan pemupukan, selanjutnya pupuk ditutup lagi dengan tanah. Pemupukan di atas adalah untuk tanah berpasir, maka bila digunakan pada tanah jenis lain (agak liat) pupuk dapat diberikan 80-90% dari dosis tersebut.   kembali ke atas
  1. KEUNTUNGAN PENGGUNAAN PLASTIK HITAM-PERAK
Pemberian pupuk dapat dilakukan secara total (sekali pupuk). Warna hitam pada plastik dapat menimbulkan kesan gelap, sehingga rumput-rumput pengganggu dapat ditekan pertumbuhannya, sedang warna perak dapat memantulkan sinar matahari sehingga dapat mengurangi hama Aphids, Trips, Tungau. Dengan demikian akan mengurangi juga serangan Virus. Menjaga tanah tetap gembur, merangsang pertumbuhan akar, dapat dipanen lebih awal. Menjaga suhu tanah, sehingga dapat membantu pertumbuhan tanaman. Menjaga kelembaban tanah (waktu hujan dapat menahan agar tanah tidak terlalu basah, bila musim kering dapat menahan penguapan air sehingga penyiraman tak terlalu sering). Untuk tanaman yang berumur pendek seperti semangka ini, mulsa plastik hitam perak dapat digunakan 2 kali masa tanam.   Pemupukan bila tanam tanpa mulsa plastik hitam-perak : Pemupukan dilakukan 5 kali   kembali ke atas PEMELIHARAAN   Menyulurkan ranting Setelah ranting memanjang, ranting disulurkan agar merambat membentuk siku-siku dengan baris tanaman. Bila ranting terlalu berhimpitan mudah menimbulkan penyakit, juga bunganya mudah rontok       Mendangir Bila tidak memakai mulsa plastik Hitam-Perak, maka pendangiran harus dilakukan untuk membuang rumput pengganggu disekitar tanaman.   Pemberian seresah Diberikan pada tempat dimana buah, batang dan ranting semangka berada. Ranting yang sudah disulurkan harus dialasi dengan jerami, demikian juga pada buahnya juga harus dialasi dengan jerami. Semakin tebal seresah semakin bagus. Waktu mulai memberi seresah paling lambat ketika panjang tanaman ± 50 cm.   Pengairan dan Pengatusan Kelembaban tanah harus diperhatikan selama pertumbuhan awal guna mendapatkan tanaman yang baik. Bila bunga betina telah keluar, dianjurkan untuk mengurangi pengairan guna memperbaiki pembentukan buah. Bila buah mulai berkembang, pengairan perlu ditambah untuk mendapatkan buah dengan ukuran yang optimal. Dan selama pemasakan buah yaitu setelah buah mencapai ukuran maksimum pengairan dikurangi untuk mendapatkan kadar gula yang baik.   Penyerbukan Penyerbukan dapat dibantu oleh serangga, tapi bila menanam semangka non biji harus dibantu oleh manusia supaya hasilnya lebih sempurna. Waktu penyerbukan adalah pagi hari. Semakin pagi semakin bagus (asal bunga betina semangka non biji yang akan diserbuki sudah mekar). Yang perlu diperhatikan serbuk sari semangka non biji steril (mandul) sehingga harus dilakukan penyerbukan silang dengan semangka biasa (berbiji) agar dapat membentuk buah. Karena itu bila menanam semangka non biji, maka harus pula menanam semangka berbiji, dengan perbandingan 1:10, artinya untuk 1 tanaman semangka berbiji sebagai penyerbuk untuk 10 tanaman semangka non biji.   Cara menyerbuki semangka non biji : Ambil bunga jantan dari semangka berbiji, lalu diserbukkan pada bunga betina semangka non biji yang sudah mekar. Penyerbukan harus merata agar buah yang dihasilkan bagus bentuknya.   Membuang ranting Bila semangka tumbuh normal (tidak terlalu subur), kita boleh memelihara 3 cabang tanpa melakukan pemotongan ranting sekunder, tapi kalau ranting semangka tumbuh terlalu subur ada gejala tumbuh memanjang, maka ujung cabang sekunder dipangkas dan ditinggalkan 2 daun. Sedang pada ruas yang ada buahnya dan ditumbuhi cabang sekunder, maka cabang tersebut harus secepatnya dibuang.   Perempelan buah Buah  yang ada di dekat pangkal batang harus dibuang. Buah yang dijadikan paling baik ± 1 m dari pangkal batang (di atas daun ke-13). Untuk 1 tanaman dipelihara 1-2 buah saja (untuk jenis besar). Untuk jenis kecil 3-4 buah.   Pemberantasan Hama dan Penyakit Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka tanaman harus diusahakan bebas dari hama dan penyakit. Pengendalian yang intensif sangat diperlukan bagi jenis tanaman ini.   kembali ke atas   PANEN     Untuk dataran rendah buah semangka dapat dipanen ± 65-70 hari setelah pindah tanam. Untuk dataran sedang buah semangka dapat dipanen ± 70-75 hari setelah pindah tanam. Hasil tiap Ha ± 25-30 ton.
»»  read more

Inovasi Teknologi Dorong Kualitas Hidup Manusia


Inovasi Teknologi Dorong Kualitas Hidup ManusiaGaya Cerdas menjadi platform PT Samsung Electronics dalam memproduksi deretan produk elektronik tergres dengan teknologi terkini. Puluhan produk dari berbagai kategori kemudian dikenalkan dan dipajang dalam ruang pamer di Samsung Forum 2011 kawasan Asia Tenggara, Oceania dan Taiwan pada 7-9 Maret 2011 di Singapura. Puluhan perangkat digital terbaru Samsung dipamerkan dari sejumlah kategori seperti home entertainment, fotografi , perangkat bergerak, komputer, hingga perangkat rumah tangga digital.
Stanley Goh, Regional Trade Marketing Director, Samsung Asia menjelaskan dalam pembukaan konferensi
»»  read more

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO
Sistem tanam legowo merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang kemudian diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan. Pada awalnya tanam jajar legowo umum diterapkan untuk daerah yang banyak serangan hama dan penyakit. Pada baris kosong, di antara unit legowo,
»»  read more

Budidaya tanaman kangkung yang baik



Kangkung ( Ipomoea reptans )


Sejarah Singkat
  • Kangkung tergolong sayur yang sangat populer, karena banyak peminatnya.
  • Kangkung disebut juga Swamp cabbage, Water convovulus, Water spinach.
  • Berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Burma, Indonesia, China Selatan Australia dan bagian negara Afrika.
  • Kangkung banyak ditanam di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, juga di Irian Jaya di Kecamatan Muting Kabupaten Meraukekangkung merupakan lumbung hidup sehari-hari. Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar tanaman kangkung darat banyak ditanam penduduk untuk
»»  read more

Pertanian Masa Depan: Tanpa Matahari, Sedikit Air, Lebih Enak

Pertanian Masa Depan: Tanpa Matahari, Sedikit Air, Lebih Enak
Print PDF Facebook Twitter Email
Tanaman pangan yang tumbuh dalam kondisi tanpa cahaya matahari dan sedikit air ternyata bercita rasa lebih nikmat. Tanaman tersebut adalah hasil eksperimen perusahaan pertanian asal Belanda, PlantLab.

PlantLab mengerjakan eksperimen bercocok tanam di dalam ruangan tanpa jendela. Alih-alih menggunakan cahaya matahari untuk membantu kehidupan tanaman, mereka memanfaatkan lampu LED merah dan biru. Tanaman juga dikondisikan agar bisa hidup secara hidrofonik dengan 10 persen jumlah air daripada jumlah yang dibutuhkan pertanian gaya lama.

Penggunaan lampu LED sendiri mampu meningkatkan efisiensi proses fotosintesis tanaman. Pada pertanian biasa di luar ruangan, efisiensi pengolahan sumber daya hanya mencapai 9 persen. Melalui rekayasa PlantLab, efisiensi bisa ditingkatkan menjadi 12-15 persen. Perusahaan ini menargetkan efisiensi hingga 18 persen atau dua kali lipat dari biasanya.
»»  read more

ROBOT PERKEBUNAN UNTUK MASA DEPAN PERTANIAN


ROBOT PERKEBUNAN UNTUK MASA DEPAN PERTANIAN


Sekelompok mahasiswa asal Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, Amerika Serikat berhasil menciptakan sebuah robot yang berguna bagi pertanian.

Robot yang belum diberi nama itu dapat melakukan pekerjaan dalam berkebun layaknya seorang petani, seperti menyiram air, memanen, dan merencanakan serta memprediksi waktu penyebaran benih tomat. Demikian yang dilansir Associated Press, Selasa (14/4/2009).
Kecanggihan lain dari robot adalah, mampu mendeteksi buah yang sudah matang, yang kemudian dipetiknya menggunakan alat khusus yang dirancang di tangannya.
Menurut pembimbing Lab Robot di MIT Daniela Rus, para mahasiswanya tersebut telah bekerja sejak mereka masuk kuliah. Pada awal semester misalnya, mereka diajarkan dasar-dasar dalam membuat robot. Setelah itu, melakukan studi tentang apa yang dibutuhkan manusia terhadap pekerjaan robot.
Huan Liu, 21 tahun, mengatakan kalau awalnya tim ini kesulitan dalam menentukan desain yang dapat mengetahui buah tomat sudah matang atau belum. Pasalnya, tingkat kematangan tiap-tiap buah berbeda. Namun, tim ini akhirnya memasang kamera untuk memantau perkembangan buah itu.
“Robot temuan kami ini diharapkan mampu memikat banyak orang. Dan bisa membantu di lingkungan peternakan dan perkebunan,” tegas Huan Liu.
Bagaimana Indonesia ?
Indonesia memiliki tantangan masa depan pertanian yang sangat kompleks. Mulai dari pembudidayaan, pengolahan pasca panen, hingga mekanisasi pertanian itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri, masa depan pertanian ditentukan juga oleh pemanfaatan teknologi-teknologi mutakhir.
Demikian yang terangkum dalam Seminar Nasional Robotika Pertanian dengan tema “Merintis, Membangun dan Mengembangkan Robotika Pertanian sebagai Instrumen Utama Pembangunan Ketahanan Pangan Nasional”. Seminar dilaksanakan di gedung Widyaloka UB, Rabu (16/12).
Seminar menghadirkan Dirjen Perlindungan Tanaman Pangan Ir. Atik Wasiyati; Pakar Robotika Pertanian UGM Dr.Ir.Lilik Sutiarso dan; Fernando Ardilla,SST dari PENS ITS.
Menurut Ir. Ati Wasiyati, teknologi pertanian kita masih cenderung berbasis produk primer. “Orientasi teknologinya lebih diarahkan pada industri hulu dan subsistem pertanian atau on farm”, tuturnya.
Menurtnya, Indonesia harus mengagendakan strategi peningkatan pemanfaatn teknologi yang bisa mendukunmg kemandirian pangan. Hal itu bisa dilakukan melalui spesifikasi sumber daya/produk, produktivitas dan kontinuitas, serta efisiensi proses produksi. “Untuk strateginya, misalnya dengan menetapkan kawasan peningkatan produk pertanian melalui industri pengolahan”, katanya.
Peran penting teknologi robot dalam pertanian dilatar belakangi oleh banyak hal. “Antara lain aktivitas yang monoton, berbahaya, dan memerlukan banyak tenaga. Juga oleh kurangnya tenaga kerja di bidang pertanian”, ungkapnya. Selain kedua hal itu, permasalahan pada tingginya labor costs serta permintaan pasar terkait mutu produk juga menjadi pemicu digunakannya teknologi robot di dalam pertanian.
“Dengan penggunaan robot, diharapkan ada peningkatan efisiendi, efektivitas penggunaan sara produksi. Lebih akurat, minim human error dan kecelakaan kerja,” ujarnya. Baik Ati maupun Lilik sepakat, mengingat banyaknya peran yang bisa dilakukan oleh teknologi robot dalam pertanian, universitas sebagai pusat ilmu pengetahuan harus mampu mengembangkan riset-riset terkait pengembangan teknologi robotika ini.
Perlu disadari oleh kita sendiri, bahwa zaman sekarang dunia telah mengembangkan teknologi-teknologi mutakhir dari miniature hingga barang nyata seperti robot.  Semua butuh proses sehingga tidak ada harapan langsung tercapai dengan cara langsung.  Indonesia sekarang lagi proses untuk melakukan perkembangan teknologi, namun hal tersebut harus didukung oleh masyarakat Indonesia yang mencintai negeri ini terutama masyarakat yang dapat mengabdi ilmu pengetahuan untuk kemajuan bangsa.  Kebanyakan masyarakat Indonesia yang memiliki keahlian tidak mau mengabdi yang dikarenan factor antara lain banyaknya korupsi sehingga tidak adanya dana pengembangan teknologi di Indonesia ini.  Indonesia harus berubah, baik pemerintahan maupun masyarakat Indonesianya. 
»»  read more

Masa Depan Energi Adalah Masa Depan Peradaban


» Masa Depan Energi Adalah Masa Depan Peradaban


JAKARTA - Bioenergi merupakan energi alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi yang tidak terbarukan serta berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki sumberdaya alam serta keanekaragaman hayati yang besar, sangat berpotensi mengembangkan bioenergi. Beberapa hal tersebut yang mendasari kerjasama antara Badan Litbang Pertanian dengan Waterland Asia Investment yang ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman mengenai penelitian dan pengembangan tanaman bioenergi dan rempah dengan sistem tumpang sari pada Kamis (4/4/2013) di Auditorium Badan Litbang Pertanian, Jakarta.
»»  read more

Mentan: Butuh Teknologi Baru Untuk Tingkatkan Produksi Pangan

Bogor- Salah satu terobosan untuk meningkatkan produksi pangan di tanah air adalah dengan penggunaan teknologi pertanian pada lahan baru di luar Jawa. Demikian dikatakan Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA saat menghadiri acara Apresiasi dan Reorganisasi Forum Wartawan Pertanian di Bogor, Sabtu (6/10).

»»  read more

Senin, 01 April 2013

Sistem Pertanian Masa Depan Nan Canggih Khusus di Dalam Gedung

Konon lahan yang makin lama makin susah didapat mendorong para perancang untuk membuat suatu sistem pertanian yang ditempatkan didalam gedung khusus.
Bayangkan saja, dengan teknik ini maka lahan-lahan pertanian yang umum kita liat akan menghilang dan digantikan dengan apartemen-apartemen tinggi. Jadi istilahnya lebih hemat ruang mengingat pertanian itu sangat memakan ruang.meskipun ini sebatas wacana dan rancangan,mungkin beberapa tahun kedepan akan hadi kenyataan,,
»»  read more