Sabtu, 06 April 2013

Masa Depan Energi Adalah Masa Depan Peradaban


» Masa Depan Energi Adalah Masa Depan Peradaban


JAKARTA - Bioenergi merupakan energi alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi yang tidak terbarukan serta berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki sumberdaya alam serta keanekaragaman hayati yang besar, sangat berpotensi mengembangkan bioenergi. Beberapa hal tersebut yang mendasari kerjasama antara Badan Litbang Pertanian dengan Waterland Asia Investment yang ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman mengenai penelitian dan pengembangan tanaman bioenergi dan rempah dengan sistem tumpang sari pada Kamis (4/4/2013) di Auditorium Badan Litbang Pertanian, Jakarta.
Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Dr. M. Syakir dengan Direktur Waterland Asia Investment William L. Noiten dengan disaksikan oleh Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Haryono dan CEO Waterland Asia Investment Adi Sasono. Acara ini merupakan momentum untuk memaknai penelitian dan pengembangan yang saling menguntungkan dalam pengembangan bioenergi dan rempah.
Dalam sambutannya, Adi Sasono mengungkapkan bahwa gap antara produksi dan konsumsi energi di Indonesia saat ini mencapai 40%, oleh karena itu kita tidak dapat bergantung pada energi fosil. “Masa depan energi adalah masa depan peradaban,” ujarnya.
Adi menambahkan bahwa Waterland berprinsip untuk mengembangkan sumber energi terbarukan di lahan marjinal, sehingga tidak akan mengurangi lahan untuk pangan serta harus menguntungkan petani. “Program kita diharapkan bisa memberi kehidupan bagi masyarakat di tanah gersang dengan memperoleh pendapatan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang Pertanian mengatakan diperlukan usaha yang keras dalam implementasi MoU ini, utamanya dalam transfer teknologi kepada petani. Melihat situasi di lapangan dan sumber daya manusia yang ada dipercaya bahwa hal tersebut akan dapat terlaksana.
“Dalam rapat pimpinan Badan Litbang juga akan dibahas mengenai Mou antara Waterland dgn Badan Litbang Pertanian agar bisa segera bergerak dan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” tutup Dr. Haryono.

0 komentar:

Posting Komentar